Sejarah Turk (mekanikal)

Wolfgang von Kempelen, yang adalah seorang bangsawan Hungaria, yang membina catur otomatik the Turk, pada tahun 1769 dan kemudian melakukan lawatan ke seluruh Eropah dengan catur otomatik itu, memperkenalkan mesinnya kepada penonton yang biasanya adalah para bangsawan dan aristokrat. Dia biasanya mencabar penonton untuk mengalahkan robotnya dalam permainan catur. Namun para para penonton ini selalu kalah, malah salah satu yang dikalahkan oleh mesin ini adalah Benjamin Franklin.

Pada tahun 1790, mesin ini akhirnya dilerai dan disimpan oleh Kempelen. Kemudian Kempelen meninggal pada tahun 1804. Setelah kematian Kempelen, the Turk tetap disimpan selama beberapa tahun sehingga tahun 1805 ketika anaknya memutuskan untuk menjual The Turk kepada Johann Nepomuk Mälzel seharga 10.000 franc, Mälzel adalah seorang pemuzik Bavaria pengumpul perbagai mesin dan perangkat. Di mana sebelumnya Mälzel telah cuba untuk membeli The Turk sebelum kematian Kempelen. Malangnya ketika itu gagal, karena Kempelen meminta harga yang cukup tinggi yaitu : 20.000 franc;

Maelzel lalu membina semula mesin otomatan ini dan juga melakukan lawatan keseluruh Eropah serta sempat mengalahkan Napoleon Bonaparte, sebelum kemudian membawanya ke Amerika pada tahun 1826. Sekali lagi mesin ini selalu menghibur dan mempesona penonton kerana mesin ini selalu dapat mengalahkan manusia dalam permainan catur.

Sarana yang dioperasikan di dalam robot adalah yang membuat para penonton kebingungan. Sebelum melakukan pertandingan catur, Kempelen biasanya membuka pintu geser di sisi kotak untuk membuktikan bahawa kotak itu dipenuhi mesin berupa gear atau gigi dan beberapa kabel (layaknya mesin pada saat itu), dan setiap kali robot memindahkan bidak catur, maka akan terdengar bunyi mesin. Ramai orang percaya bahawa itu adalah mesin yang mampu berfikir, Namun, sebenarnya sudah ada beberapa orang yang menduga bahwa ada orang yang mengendalikan robot itu, cuma mereka tidak tahu bagaimana cara orang menjalankannya.